MENGHADIRKAN
MALAIKAT DALAM KEHIDUPANKU
AGAMA ISLAM
Oleh :
KELOMPOK 3 :
1.
Lutfi
Ardianti (15)
2.
Monica
Wahyu Utami (16)
3.
M.
Furqon Fajri (17)
4.
Nadia
Purwaningsih (19)
5.
Nida
Rahmanisa (20)
6.
Nur
Herwin Indahsari (21)
KELAS : X MIA
3
SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 PAKEM
SLEMAN
YOGYAKARTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum
Wr.Wb
Dengan
mengucap rasa syukur hanya kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Agung, tempat
memohon perlindungan dan tempat bergantung semua makhluk atas rahmat dan
cinta-Nya yang tiada pernah terputus. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah
kepada junjungan Nabi Muhammad Rasulullah SAW, keluarga, sahabat beliau, dan
pengikutnya yang setia sampai akhir jaman.
Alhamdulillah,
atas Ridho Allah SWT kami dapat menyelesiakan Makalah Agam Islam yang berjudul
“Menghadirkan Malaikat dalam Kehidupanku”
dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agam Islam. Kami
mengucap terima kasih kepada bapak dan ibu guru serta rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyusunan mkalah ini.
“Tiada
gading yang tak retak” Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna dan
apabila ada penulisan yang salah, mohon untuk dimaafkan. Maka dari itu, segala
saran dan kritik sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Namun
demikian, penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Pakem, Januari 2014
Hormat kami
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................
|
i
|
Kata Pengantar .......................................................................................................
|
ii
|
Daftar Isi ................................................................................................................
|
iii
|
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
|
1
|
A.
Latar
Belakang ...........................................................................................
|
1
|
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................
|
1
|
C.
Tujuan.........................................................................................................
|
1
|
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................
|
2
|
A.
Siapakah Malaikat itu?.....................................................................................
|
1-12
|
B. Mari Menghadirkan Malakikat dalam Kehidupan Kita..............................
|
12-13
|
C.
Hikmah Beriman Kepada Malaikat.............................................................
|
13-14
|
BAB III PENUTUP ...............................................................................................
|
15
|
Kesimpulan
................................................................................................
|
15-16
|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai
luntur dari kalangan umat islam sendiri, khususnya kaum muda. Mereka yang mengaku islam,
justru kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam,
asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam
ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai muslim
yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak
mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya. Banyak sekali sebenarnya
persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita ketahui sebagai
umat islam.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang menghadirkan
malaikat dalam kehidupanku. Malaikat adalah utusan-utusan yang patuh, tunduk dan taat
pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak
bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10
malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan
akherat yang tidak kita ketahui. Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun
Iman.
Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun
kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk
ciptaan Allah.
Allah
menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat
kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah
pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat
malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh
manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana pengertian malaikat dan tugas-tugasnya?
2.
Bagaimana cara menghadirkan malaikat dalam kehidupan?
3.
Bagaiamana hikmah beriman kepada malaikat?
C.
Tujuan
1.
Untuk
menjelaskan tentang pengertian malaikat dan tugas-tugasnya.
2.
Untuk
mengetahui cara menghadirkan malaikat dalam kehidupan.
3.
Untuk
menjelaskan hikmah beriman kepada malaikat.
D.
Manfaat
1.
Dapat
menjelaskan tentang pengertian malaikat dan tugas-tugasnya.
2.
Dapat
mengetahui cara menghadirkan malaikat dalam kehidupan.
3.
Dapat
menjelaskan hikmah beriman kepada malaikat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Siapakah
Malaikat itu?
1. Pengertian Malaikat
Dalam
QS. Al-Baqarah (2) :285 dan QS. An-Nisa’ (4) :136 Allah menyebutkan tentang
malaikat sebagaimana berikut :
Artinya : “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa
yang diturunkan kepadanya (Al- Quran) dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami
dengar dan kami taat. Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)
kembali.” (QS. Al-Baqarah (2):285)
Artinya
: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Quran) yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” (QS. 4:136)
Merujuk
kepada pendapat M. Quraish Shihab, dalam bahasa Arab kata malā’ikah ( مَلَئِكَة
) adalah bentuk jamak dari kata malak ( مَلَكَُ ). Ada yang berpendapat
bahwa kata malak, terambil dari kata alaka ( أَلَكَُ ) atau ma’lakah
( مَلَكَة ) berarti yang “mengutus” atau “perutusan/risalah”. Malaikat
adalah “utusan-utusan Tuhan untuk berbagai tugas”. Ada juga yang berpendapat bahwa
kata malak terambil dari kata la’aka ( لَََكَُ ) yang berarti
“menyampaikan sesuatu”. Sehingga malak/malaikat adalah makhluk yang
menyampaikan sesuatu dari Allah SWT. Dalam surah Al-Fathir {35}:1 disebutkan
bahwa malak atau malaikat
mempunyai sayap.
Artinya
: “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (QS. 35:1)
Dalam
ayat di atas, kata ajnihah adalah bentuk jamak dari janah yakni
sayap. Misalnya burung, sayap bagi burung memiliki fungsi bagaikan tangan bagi
menusia. Kata ini dapat dipahami dalam arti hakikat, yaitu memang makhluk yang
memiliki sayap, walau bentuknya tidak tahu seperti apa. Bisa juga ia dipahami
sebagai suatu potensi yang menjadikan ia mampu berpindah dengan sangat mudah
dari satu tempat ke tempat lainnya. Ulama Thabhathaba’i menegaskan bahwa inilah
yang dimaksud dengan kata “sayap” oleh ayat diatas.
Malaikat
adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang senantiasa taat
mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membangkang. Informasi
tentang asal kejadian malaikat ditemukan dalam hadist Nabi antara lain
diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui
isteri Nabi Aisyah r.a. yang menyatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
Artinya : “Dari
Aisyah berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang
menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan
(ciri-cirinya) untuk kalian." (HR. Muslim)
2.
Tugas Malaikat
Para malaikat memiliki tugas.
Masing-masing dari mereka memiliki sebuah tugas yang dipercayakan kepadanya,
dan dia tidak menunda dalam mengerjakannya. Bahkan dia melaksanakan tugasnya
sesuai dengan perintah Allah dan dia tidak durhaka kepada Allah:
Artinya : “Wahai
orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia
perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS
At-Tahrim {66}: 6)
Diantara tugas-tugas malaikat itu antara
lain:
1. Beribadah
kepada Allah dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau
terpaksa. (QS. 7:206, QS. 21:19-20, QS. 39:75)
2. Membawa
wahyu kepada para Nabi dan para Rasul. (QS. 2:97, QS. 26:192-195, QS. 53:3-10)
3. Memohon
ampunan bagi orang-orang beriman. (QS. 40:7-9)
4. Meniup
sangkakala. (QS. 39: 68-70)
5. Mencatat
amal perbuatan. (QS. 43:70-80, QS. 50:16-18, QS. 82:10-12)
6. Mencabut
nyawa. (QS. 6:61, QS. 16:32, QS. 32:11)
7. Memberi
salam kepada ahli surga. (QS. 13:23-24, QS. 39:73)
8. Menyiksa
ahli neraka. (QS. 40:49-50, QS. 66:6, QS. 73:30-31)
9. Memikul
‘arsy. (QS. 40:7, QS. 69:17)
10. Memberi
kabar gembira dan memperkokoh kedudukan kaum mukminin (QS. 8:12, QS. 41:30-32)
11. Mengerjakan
pekerjaan selain yang telah disebutkan di atas. (QS. 37:1-3, QS. 51:1-4, QS.
77:1-6)
3.
Nama-Nama Malaikat
Jumlah
keseluruhan malaikat Allah sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya, kecuali
oleh Allah sendiri. Anda boleh membayangkan betapa banyaknya jumlah mereka
setelah membaca hadits-hadits di bawah ini.
Artinya : “Dari
Abdullah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pada
hari itu neraka jahannam didatangkan, ia mempunyai tujuh puluh ribu tali
kekang, setiap tali kekang terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang akan
menyeretnya." (HR. Muslim)
Artinya : Dari Ali ia
berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim maka seakan ia berjalan
di bawah pepohonan surga hingga ia duduk, jika telah duduk maka rahmat akan
melingkupinya. Jika mengunjunginya di waktu pagi, maka tujuh puluh ribu
malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan jika ia
mengunjunginya di waktu sore, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat
kepadanya hingga pagi hari.”. (HR. Ibnu Majah)
Hanya
sepuluh malaikat yang wajib kita ketahui nama-nama dan tugas-tugasnya
sebagaimana berikut:
a.
Malaikat
Jibril
Jibril
adalah malaikat yang muncul dalam ajaran agama samawi. Dalam ajaran agama
samawi, Jibril dianggap sebagai Pemimpin Malaikat dan bertugas menyampaikan
wahyu dan mengajarkannya kepada para Nabi dan Rasul. Malaikat Jibril adalah
satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al-Qur’an. Nama Malaikat Jibril
disebut dua kali dalam Al-Qur’an yaitu pada QS. Baqarah:97-98 dan At-Tahrim:4.
Di dalam Al-Qur’an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh Al-Amin dan
Ruh Al-Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin, dan lainnya.
Malaikat
Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada
ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad SAW. Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di pos
perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi
Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; beliau berkata :
“Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus
terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus
juga ke atas, aku pasti hancur luluh”. Maha Suci
b.
Malaikat
Mikail
Malaikat Mikail as adalah termasuk
salah satu diantara 4 Malaikat yang menjadi pembesar seluruh Malaikat. Mikail
adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki
pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini.
Disamping bertugas membagi rezeki dan
hujan, Malaikat Mikail juga sering mendampingi Malaikat Jibril dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Diantara tugas yang pernah dilakukan bersama Malaikat Jibril
adalah :
·
Ketika Malaikat jibril
menjalankan tugas membelah dada Nabi Muhammad SAW. Untuk dicuci hatinya karena
akan diisi dengan iman, islam, yakin,
dan sifat hilim. Ketika itu peran
Malaikat Mikail tidak kalah penting. beliaulah yang mengambil air Al- Kautsar
(air zam-zam) untuk dijadikan sebagai pencuci hati Nabi Muhammad SAW.
·
Saat Nabi Muhammad SAW
mendapat untuk melakukan Isra’ dan Mi’raj, Malaikat Mikail bersama Jibril ikut
mendampingi beliau selama perjalanan.
·
Malaikat Mikail juga
bertugas untuk menyampaikan lembaran kepada Malaikat Maut. Dalam lembaran itu
tertulis sangat detail nama, tempat, dan sebab- sebab pencabutan nyawa bagi
orang yang dimaksud.
c.
Malaikat
Izrail
Izrail
adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain
Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam. Nama Izrail tidak pernah
disebut dalam Al-Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau Malaikat Maut yang
oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
Malaikat
izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah SWT hingga barat dan timur
dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang sedang menghadap sebuah
meja makan yang dipenuhi dengan berbagai makanan yang siap untuk dimakan. ia
juga sanggup membolak-balik dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup
membolak-balikan uang. Sewaktu Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut
nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama- sama dengan dua
kumpulan malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat ‘Azab. Sedangkan untuk
mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya adalah tugas dari Malaikat
Arham.
d.
Malaikat
Israfil
Malaikat
Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala, salah satu diantara
empat malaikat yang paling mulia di sisi Allah SWT. Ia ditugaskan untuk meniup
sebanyak tiga kali tiupan sangkakala pada hari Kiamat. Nama israfil tidak
pernah muncul dalam Al-Qur’an, sebutan/julukan dibuat untuk malaikat yang membawa
terompet suci ini, untuk mengidentifikasi sosok ini : “Dan ditiuplah sangkakala, maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). [QS.
Az-Zumar (39): 68]”
Mungkin anda
sering bertanya-tanya sebelum kiamat datang, apa yang sekarang dilakukan Malaikat
Israfil? Mungkin yang ada dibenak kita Malaikat Israfil itu seperti sesosok
seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung.
Sebenarnya seperti apa sih terompet atau yang biasa juga dikenal dengan
sangkakala Malaikat Israfil itu?
Beberapa
tahun yang lalu, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof.Frank Steiner dari
Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk
menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum
selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi
lain menyebutkan bentuknya datar saja. Menggunakan sebuah peralatan canggih
milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka
mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan, karena menurut hasil
penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet. Dimana
pada bagian ujung belakang terompet (baca : alam semesta) merupakan alam
semesta yang tidak bisa diamati (unobservable),
sedang bagian depan, di mana muka bumi dan seluruh sistem tata surya berada
merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).
Malaikat
Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama
berabad-abad, menunggu perintah Allah SWT untuk meniupnya pada hari kiamat.
Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/bukit suci di
Jerusalem. Tiupan pertama akan
menghancurkan bumi beserta isinya, tiupan
kedua akan mematikan para malaikat dan pada tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan
mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.
Di
dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal.60 ada sebuah hadits panjang yang
menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik
untuk dicermati :
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Alah telah selesai menjadikan langit dan bumu, Allah menjadikan sangkakala
(terompet) dan diserahan kepada Malaikat Israfil, Kemudian ia letakkan di
mulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah “. Saya
bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu ?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan
tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah :
“Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar
bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.
Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatul sa’aq (untuk
mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau
membangkitkan).”
Dalam
hadits diatas, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari
cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk
mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari
tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat
dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai
lambang alam tak nyata/ghaib) dan
bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah).
Atau dengan kata lain, bulatan terompet Malaikat Israfil itu melingkar
membentang dari alam nyata hingga alam ghaib.
Jika keshahihan hadits diatas bisa
dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan, maka bisa dipastikan bahwa kita ini seperti rama-rama
yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap
meletus kapan saja.
e.
Malaikat
Munkar
Munkar adalah malaikat yang menguji iman
(bertugas bertanya kepada) orang mati di (alam kubur) kuburan mereka bersama
malaikat Nakir.
f. Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir dalam Islam
adalah dua malaikat yang bertugas bertanya dan menguji iman orang mati di (alam
kubur) kuburan mereka. Banyak muslim percaya bahwa, setelah kematian, jiwa
seseorang melewati alam bernama Barzakh
(alam kubur), dimana ia ada di kuburan (bahkan jika tubuh orang tersebut
dihancurkan, jiwa masih akan beristirahat di bumi dekat kematian mereka).
Pemeriksaan akan dimulai ketika
pemakaman selesai dan orang terakhir dari jamaah pemakaman telah melangkah 40
langkah dari kuburan. Nakir dan Munkar menopang jiwa almarhum tegak di kubur
dan menanyakan tiga pertanyaan: “Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Dan Apa agamamu?
(Apa kitabmu? Apa Kiblatmu? Siapa saudaramu?)”. seorang mukmin yang saleh akan
merespon dengan benar, mengatakan bahwa Tuhan mereka adalah Allah, bahwa
Muhammad adalah nabi mereka, bahwa agama mereka adalah Islam, Al-Quran kitab
mereka, Ka’bah kiblat
mereka dan muslimin dan muslimat saudara mereka. Jika jawaban mereka almarhum,
waktu yang dihabiskan menunggu kebangkitan yang
menyenangkan. Mereka yang tidak menjawab seperti yang dijelaskan di atas dihukum
sampai hari penghakiman.
g.
Malaikat
Raqib
Raqib adalah nama malaikat yang
(bertugas mencatat) segala amalan kebaikan kita. Malaikat Raqib biasanya
bersama dikaitkan bersama malaikat ‘Atid. (QS. Qaaf:18). Contoh ketika kita
melakukan salat, maka akan dicatat malaikat Raqib.
Dari Anas r.a., dari Nabi Muhammad
s.a.w., sabdanya: “Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk
menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya
(satu sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila
orang itu mati: “Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu
serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat
dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu.” (HR. Abu al-Syeikh
dan Tabrani)
h.
Malaikat
‘Atid
‘Atid adalah nama malaikat yang
(bertugas mencatat) segala amalan keburukan kita. Contoh ketika kita menyontek,
maka akan dicatat oleh malaikat ‘Atid.
Kedua
malaikat ini (Raqib dan Atid) sangat jujur dan tak pernah bermaksiat kepada
Allah mencatat apa adanya, (yang baik tetap baik). Baik ya baik, yang buruk
tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan
apalagi menjatuhkan vonis. Mereka hanya menyetor data. Soal keputusannya,
semata di tangam Allah SWT.
i.
Malaikat
Malik
Malaikat Malik disebut dalam QS.
Az-Zukhruf (43) : 77 :
Artinya : “Dan
mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhan-mu mematikan kami saja.”
“Dia menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (QS.
Az-Zukhruf (43) : 77)
Dari (ayat di atas) sini difahami,
bahwa Malik adalah pemimpin malaikat yang bertugas di neraka. Kepemimpinnya
difahami dalam ayat lain disebutkan adanya Sembilan belas penjaga neraka.
Perhatikan QS. Mudatsir 74:30 berikut ini :
Artinya: “Di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga)”.
(QS. Mudatsir 74:30)
j.
Malikat
Ridwan
Ridwan adalah malaikat penjaga
surga. (Malaikat Radwan adalah malaikat yang bertugas menjaga atau mengawasi
surga dan menyambut semua hamba Allah yang akan masuk surga sebagai balasab
atas ketaatan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Firman Allah SWT : “dan (dihari itu) didekatkanlah surga kepada
orang-orang yang bertaqwa”. (QS. AS-Syu’ara :90)
4.
Sifat Malaikat
Adapun sifat-sifat malaikat adalah
sebagai berikut:
1.
Takwa (QS. 2:30, 7:206,
40:7, 42:5)
2.
Patuh (QS. 16:49)
3.
Mulia (QS. 21:26-27)
4.
Cerdas (QS. 53:6)
5.
Bergerak dengan
kecepatan tinggi (QS. 11:69-70, 19:17, 29:31-33, 3:39-42)
6.
Tidak durhaka (QS.
66:6)
B.
Mari
Menghadirkan Malakikat dalam Kehidupan Kita
Bagi seorang muslim, iman adalah
bagian yang paling besar dari kesadaran keberagamaannya. Setiapa manusia, tidak
bisa menjalani kehidupan dengan baik atau mencapai sesuatu yang bermabfaat bagi
kemanusaan dan peradabannya, tanpa memilki keimanan. Karena, manusia yang tidak
memiliki keimanan akan menjadi manusia yang sepenuhnya hanya mementingkan diri
sendiri, rentan, bimbang, goyah dan tidak mengetahui tugas serta kewajibannya
sebagai hamba Allah dalam kehidupan ini.
Beriman kepada malaikat bisa
dibuktikan dengan cara senantiasa menghadirkan mereka dalam kehidupan kita yang
dilandasi keyakinan dan pembenaran akan keberadaan mereka, dan membenarkan
tugas-tugas yang mereka laksanakan di ala mini. Malaikat adalah salah satu
makhluk Allah, yang Dia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, dan mengemban
tugas-tugas yang diperitahkan-Nya. Mereka adalah makhluk ghaib. Kita tidak
melihat mereka, bahkan Jin-pun tidak mampu melihat mereka, sehingga Jin juga
harus beriman kepada malaikat sebagaimana keharusan manusia beriman kepada para
mailaikat dengan mantap tanpa dipengaruhi keraguan. Yang demikian itu karena Allah
SWT telah mengabarkan kepada kita mengenai mereka, dan demikian juga (para)
Rasul-Nya telah mengabarkan kepadanya kita. Ada 2 hal pokok yang menyangkut
kepercayaan kepada malaikat, yaitu:
1. Percaya
tentang wujud malaikat. Mereka adalah makhluk yang diciptakan Allah, mereka
bukan maya, bukan ilusi, dan bukan pula sesuatu yang menyatu dengan manusia.
2. Percaya
bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang taat, yang diberi tugas-tugas
tertentu oleh-Nya, seperti membagi rezeki, memikul singgasana Ilahi, mencatat amal-amal
manusia, menjadi utusan Allah kepada manusia, dan lain-lain. Tetapi bagaimana
cara mereka melakukan tugasnya, tidaklah termasuk dalam kewajiban
mempercayainya.
Beriman
kepada malaikat menjadi hal yang mendasar, karena merupakan salah satu dari rukun
iman yang ke-dua dari rukun iman yang enam, memperluas pandangan kita terhadap
peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan menjadikan kita selalu waspada
sehingga tidak terperosok ke dalam maksiat.
C. Hikmah
Beriman Kepada Malaikat
Sebagai salah satu rukun iman, keyakinan
adanya malaikat memiliki hikmah, diantaranya:
1. Mengetahui
keagungan Allah SWT, kekuatan, dan kekuasaan-Nya
2. Syukur
kepada Allah SWT atas perhatian-Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat
untuk mencatat amal.
3. Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya
termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia
tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para
malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar,
manusia sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah SWT.
4. Menumbuhkan
cinta kepada amal shaleh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia.
5. Untuk
menambah ketakwaan kepada Allah SWT, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk
yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah
Dengan senantiasa menghadirkan
malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat malaikat, maka kita
akan:
1.
Senantiasa bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian
2.
Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar
3.
Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4.
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
5.
Berusaha sekuat tenaga untuk menghindari berbagai perbuatan buruk
6.
Tidak bersikap sombong (riya’) dalam berbuat kebaikan
Hadirkanlah
malaikat dalam kehidupan Anda, yakinkan pada diri bahwa semua perbuatan kita
akan dicatat oleh malaikat Allah dan kelak akan mendapat balasannya. Anda pasti
akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di
atas kami dapat menyimpulkan bahwa :
·
Iman kepada
Malaikat itu sendiri mengandung makna
bahwa kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan
dari cahaya (nur) yang diberi tugas oleh Allah dan melaksanakan
tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman
adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di alam semesta ini
terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud
kongkrit dari iman tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan
sehari-harinya.
·
Iman kepada
Malaikat ini memiliki landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Di
antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman kepada Malaikat
antara lain :
- Q.S Al-Baqarah ayat 285
- Q.S An-Nisa’ ayat 136
- Hadits-hadits nabi
·
Malaikat
bersifat abstrak dan immaterial. Jumlah malaikat tidak terbatas,
tetapi yang wajib diimani berjumlah 10. Malaikat-malaikat tersebut yaitu :
a.
Malaikat
Jibril tugasnya menyampaikan wahyu.
b.
Malaikat
Mikail tugasnya memberi rezeki.
c.
Malaikat
Israfil tugasnya meniup sangkakala menjelang kiamat.
d.
Malaikat
Izrail tugasnya mencabut nyawa.
e.
Malaikat
Munkar dan Nakir tugasnya bertanya tentang amal manusia di alam kubur.
f.
Malaikat
Rakib tugasnya mencatat amal baik manusia.
g.
Malaikat
Atid tugasnya mencatat amal buruk manusia.
h.
Malaikat
Ridwan tugasnya menjaga pintu surga.
i.
Malaikat Malik tugasnya
menjaga pintu neraka.
·
Adapun sifat-sifat
malaikat adalah sebagai berikut:
ü Takwa
(QS. 2:30, 7:206, 40:7, 42:5)
ü Patuh
(QS. 16:49)
ü Mulia
(QS. 21:26-27)
ü Cerdas
(QS. 53:6)
ü Bergerak
dengan kecepatan tinggi (QS. 11:69-70, 19:17, 29:31-33, 3:39-42)
ü Tidak
durhaka (QS. 66:6)
·
Iman kepada
malaikat memiliki hikmah diantaranya meningkatkan iman dan Taqwa kepada Allah,
mendorong manusia untuk hati-hati dan meningkatkan amal serta menghindarkan
diri dari sifat tercela. Hikmah beriman kepada
malaikat yaitu :
o Mengetahui
keagungan Allah SWT, kekuatan, dan kekuasaan-Nya
o Syukur
kepada Allah SWT atas perhatian-Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat
untuk mencatat amal.
o Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dibanding makhluk lainya
termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia
tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukkan oleh para
malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar,
manusia sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah SWT.
o Menumbuhkan
cinta kepada amal shaleh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia.
o Untuk
menambah ketakwaan kepada Allah SWT, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk
yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah
·
Dengan senantiasa
menghadirkan malaikat dalam kehidupan kita dan meneladani sifat-sifat malaikat,
maka kita akan:
1.
Senantiasa bertindak hati-hati dalam berperilaku keseharian
2.
Memiliki kepedulian sosial dalam hidup dengan masyarakat sekitar
3.
Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungannya
4.
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu
5.
Berusaha sekuat tenaga untuk menghindari berbagai perbuatan buruk
6.
Tidak bersikap sombong (riya’) dalam berbuat kebaikan